Transportasi
Wisata Petungkriyono Pekalongan
Apa itu Anggun Paris ?
Sedikit akan saya jabarkan mengenai Anggun Paris.
Anggun Paris ialah mobil bak terbuka atau bahasa internationalnya pick up yang
sudah dimodifikasi sedemikian rupa. Bagi masyarakat sekitar mobil ini punya
sebutan keren dengan nama "DOPLAK". Sebutan Doplak yang digunakan
masyarakat Pekalongan untuk menyebut mobil dengan bak terbuka, biasanya
digunakan untuk mengangkut sayuran yang berasal atau menuju dari pedalaman
pegunungan ke perkotaan. Akan tetapi tak jarang pula Doplak ini digunakan untuk
mengangkut orang yang hendak berpergian dengan jarak tempuh cukup jauh,
biasanya ramai-ramai sebagai rombongan berjumlah mencapai 30 orang per mobil.
Wisata Petungkriyono Pekalongan
Mobil Anggun Paris di Terminal Doro bersiap menuju Petungkriyono
|
Bentuk dari mobil Anggun Paris tak jauk berbeda
dengan jenis mobil bak terbuka pada umumnya, Biasanya berupa mobil L300
pabrikan tiga berlian. Yang membedakan ialah dibagian bak nya. Dibagian bak
sudah dimodifikasi dengan ditambahi tempat duduk untuk penumpang, ada yang
menyamping ada pula yang memanjang kebelakang. Pada pinggirannya sudah diberi
tambahan pagar (ini juga untuk safety penumpang dan barang). Kemudian pada
bagian atas bak diberi penutup atau kanopi agar penumpang tidak kepanasan
terkena terik matahari, bila hujan akan ditambahi terpal.
Dengan begini mobil yang semula digunakan untuk
memuat sayur atau penduduk desa yang hilir mudik, kini diberi tambahan fungsi
sebagai mobil untuk mengangkut wisatawan yang ingin pergi berwisata di
petungkriyono.
lho kok Mobil Sayur untuk mengangkut orang? Amankah
itu? Legal kah itu?
Tenang guys, kerisauan kawan-kawan akan saya bahas
pada uraian diberikutnya tentang Doplak Anggun Paris ini.
Yang Pertama, Kenapa Mobil Doplak untuk Sayur
digunakan untuk mengangkut Orang ?
Memang bagi sebagian orang yang hidup di perkotaan
fenomena ini sangat tidak lazim karena mereka biasa melihat angkutan barang
untuk barang, sedangkan manusia atau orang diangkut menggunakan Bus atau
kereta. Betul jika diperkotaan memang demikian, namun kita harus tengok kondisi
geografis dan ketersediaan infrastruktur di pedesaan yang notabene masih belum
ada transportasi umum yang masuk. Kita sebut saja pedesaan tersebut adalah
Petungkriyono karena memang konsen dari tulisan Doplak Anggun Paris ini
berkaitan dengan Petungkriyono. Disana jelas kondisi geografisnya berupa
pegunungan dengan lereng dan lembah yang berkelok-kelok. Mayoritas pekerjaan
mereka adalah bertani di sawah maupun menggarap sayuran.
Mobil pribadi pun disana jarang ada yang punya, jika
punya pun itu adalah mobil pick up untuk mengangkut sayur-sayurnya untuk dijual
di pasar di kota. Sehingga alat transportasi yang bisa dimanfaatkan oleh
masyarakat setempat adalah mobil pick up tersbut. Masyarakat setempat
menggunakannya jika memang ada keperluan diperkotaan semisal belanja bahan
kebutuhan, plesir, dan silahturahmi dengan saudara di kota. Menurut penuturan
warga setempat, Khusus untuk plesir, menjenguk orang sakit yang dirawat di
Rumah sakit kota bagi mereka juga
termasuk plesir, jadi tidak harus ke Mall yang ada di Kota Pekalongan maupun
melihat pantai-pantainya, cukup pergi berbondong-bondong menjenguk orang sakit
juga sudah luar biasa.
Atas kondisi dan keadaan inilah yang
"memaksa" orang-orang pedesaan menggunakan mobil sayur untuk
dijadikan moda transportasi massal mereka. Dengan begini, maka sejalan dengan
promosi Wisata Alam di Petungkriyono, Bupati Pekalongan memprakarsai untuk
dibentuknya Anggun Paris sebagai transportasi untuk wisatawan kesana.
Kedua, Apakah Aman Mobil Sayur ini digunakan
mengangkut Orang ?
Faktor aman atau tidaknya Mobil Doplak Sayur ini di
pengaruhi oleh beberapa hal, semisal :
1. Kondisi infrastruktur jalan yang ada
jika kondisi jalan di pegunungan Petungkriyono ini
dibuat sudah baik, bagus dan mulus, rambu-rambu sudah terpasang dengan lengkap,
maka sudah memenuhi standar kelayakan dan keselamatan bersama. Jika jalannya
yang sudah berkelok-kelok ditambah kondisi fisik jalan yang rusak banyak lubang
sana-sini akhirnya dapat membahayakan pengendara.
2. Kondisi Mobil Doplak
Jika kondisi fisik jalannya dengan infrastruktur
yang baik, maka selanjutnya adalah kondisi dari mobil yang digunakan harus juga
dalam kondisi baik. Disini peran yang empunya mobil harus ekstra rajin mengecek
mobilnya, mulai dari kondisi Ban, Rem, Kopling, Lighting, Bak penumpang, dll.
karena jika hal ini tidak diperhatikan maka akan memperbesar resiko kecelakaan
ditengah perjalanan mengingat jalur yang dilewati sangat jauh, naik-turun bukit
yang berkelok.
3. Kondisi Driver Mobil
Kemudian jika kondisi jalan yang sudah bagus,
kondisi mobil yang baik juga harus dilengkapi dengan kondisi Driver atau supir
yang fit pula. Faktor kebugaran dari seorang supir memegang peran yang sangat
penting meskipun ia memiliki jam terbang yangtinggi tetapi faktor ini tidak
bisa diabaikan karena ketika sang supir hendak memacu mobilnya melintasi
jalanan hutan petungkriyono dibutuhkan konsentrasi yang tinggi.
4. Jumlah Penumpang
Faktor inilah sering kali diabaikan oleh supir mobil
doplak, mereka biasanya akan mengangkut sebanyak-banyaknya penumpang. Hal ini
mengingat jumlah animo orang yang hendak ikut tidak sebanding dengan jumlah
mobil yang ada. Maka yang terjadi adalah satu mobil bisa diisi sampai 30 orang
lebih. Khusus Mobil Anggun Paris Petungkriyono, pemilik sudah memodifikasi agar
nyaman untuk penumpang yang naik hanya boleh diisi dengan jumlah penumpang 15
orang saja. Disamping semua penumpang bisa nyaman selama perjalanan juga agar
mobil tidak kelebihan beban yang dapat membahayakan.
Itulah beberapa faktor yang viral mengenai aman atau
tidaknya sebuah mobil doplak sayur dijadikan transportasi pedesaan atau
periwisata ke Petungkriyono.
Kembali ke pokok pembahasan yang Ketiga, Apakah
Transportasi Doplak Anggun Paris itu Legal digunakan ?
Wisata Petungkriyono Pekalongan
Anggun Paris full dengan penumpangnya
Mengenai legal atau
tidaknya Mobil Anggun Paris yang digunakan untuk transportasi wisatawan
petungkriyono ini saya belum mendapatkan informasi. Kalau kita melihat di kota,
Polantas memang melarang mobil bak terbuka untuk mengangkut orang. Namun kita
lihat, kita kembali mencermati faktor geografis dan kondisi di pedesaan.
Sementara ini transportasinya yang ada dan bisa dijangkau cuma itu. Kita lihat
untuk hukum dari Anggun Paris, dari pihak Pemda Kabupaten Pekalongan sudah
mengamini jika Mobil Doplak Anggun Paris ini menjadi mobil transportasi wisata
yang melayani rute Doro-Petungkriyono. Mau dibilang melanggar tapi tidak ada
solusi lain yang ada. Mau bilang tidak resmi tetapi sudah di amini pemda dalam
hal ini Bupati Pekalongan. Mau bilang apalagi tetapi tidak ada pilihan lain.
Jadi masalah Legalitas mobil ini tidak perlu diungkit-ungkit, rasanya tabu jika
hal ini dipermasalahkan mengingat lebih banyaknya manfaat yang didapat daripada
keburukan yang ada
Kesimpulannya adalah Mobil Doplak yang biasa untuk
muat sayur tapi digunakan untuk memuat manusia itu wajar bila di pedesaan.
Faktor keamanan dan keselamatan kita kembalikan kepada putusan takdir yang Maha
Kuasa dengan kita berikhtiar meminimalisir faktor-faktor yang dapat
mendatangkan bahaya. Masalah hukum atau sebagainya bisa kita
"kesampingkan" dahulu mengingat tidak ada pilihan lain dan juga
manfaat yang besar yang didapat oleh penduduk desa.
Jadi kita tidak perlu membuang energi mendebatkan
mobil ini tidak standar, tidak baik untuk mengangkut orang bla..bla..bla dan
lain sebagainya. Jika suatu nanti kondisi berubah jadi lebih baik dan lebih
maju, dari segi ekonomi atau infrastruktur penunjang, pasti transportasi doplak
ini akan tergeser tergantikan seiring memadai dan terjangkaunya transportasi
umum seperti angkot maupun bus. Kita nikmati saja Doplak Anggun Paris ini
selagi ada, nyatanya keseruan dan kebersamaan akan kita dapatkan tatkala
menaiki doplak bersama teman-teman. Itulah kesan dan pengalaman yang saya dapat
dari ikut naik Doplak Anggun Paris.Saya benar-benar menikmati perjalanan dengan
suguhan alam yang indah dan teman-teman yang lain pun enjoy tanpa rasa khawatir
naik transportasi khas pedesaan ini.